Selasa, 01 Desember 2015

Beautiful Exchange chapter 4

Holaaaa, saya kembali. setelah sekian lama :v
maafkan saya para pembaca...
hari ini Izza-chan mau post chapter 4 dari Beautiful Exchange. teng teng teng teng teng....
^^
^^
^^
^^


Chapter 4
       

Kriiing...
Hoaam.., aku meletakkan telapak tanganku pada dahi “Yosh sembuh!!”. Aku segera turun ke lantai bawah untuk sarapan. Aku sudah terbaring selama satu hari penuh di rumah, Bosan..Bosan..Bosan....
                “Mama..,” ucapku malas. “Mama mau tidak ke-,” aku sedikit tersentak melihat ekspresi Mama saat aku mengucapkannya.Entahlah kenapa.

Senin, 02 November 2015

Beautiful Exchange Chapter 3



Allo!!! Bonjour para pembaca
Malam ini mau post apa ya? jeng jeng jeng jeng, yak Beautiful Exchange chapter 3
Merci buat yang tetap membaca karyaku ini, yosh gak usah lama-lama, silahkan dibaca

Chapter 3
            Matahari menyinari mataku. Silau.. . “Ah.. dimana aku?”. Setelah melihat sekeliling aku baru menyadari bahwa tadi aku jatuh pingsan dan mungkin ada yang membawaku ke ruang kesehatan. Mungkin aku harus kembali ke kelas.
            “Megu kau sudah bangun, syukurlah..”
            “Miko-chan!!, kau benar-benar mengagetkanku, ada apa?”

Minggu, 11 Oktober 2015

Beautiful Exchange Chapter 2

Holaaa...
Gomen... uda lama gak buka blog. Nah gak usa lama-lama hari ini Naunau mau post cerbung Beautiful Exchange chapter 2
Waaaay, tetap ikuti ya, jangan bosan...



Chapter 2


Kenapa? Kenapa hal ini terjadi?. Tuhan, apa yang sebenarnya kau mau dari kami? Apa tujuanmu memisahkan kami seperti ini?.
“Izumi.. apa kau membenciku..”, ucapku pelan dalam lamunanku.
“Tentu saja tidak, ka- kau pasti merupakan saudara yang berharga baginya”, ucap Miko-chan menyadarkanku. “Ah.. maaf membuatmu khawatir, dan-“. “?????”. “Terima kasih sudah menghiburku”, ucapku. “Mm” ucap Miko-chan sambil menganggukkan kepalanya.

Jumat, 04 September 2015

Ringo Ame chapter 1



Selamat malam.....
hm..hm.. malam ini ringo ame chapter 1 rilis...
udah deh g usa lama lama, baca ya....

Ringo Ame chapter 1

“Selamat Pagi.. Yu..ka-chan”
Aaah, ucapan kakakku itu sungguh mengganggu mimpi indahku.
Aku Shiroyama Yuka dan sekarang aku akan menjadi anak baru di SMA Hogaoka. Sebenarnya malas juga harus datang untuk upacara penerimaan siswa baru, yah.. tapi mau bagaimana lagi. Aku langsung turun ke bawah, cuci muka, lalu sarapan. Setalah sarapan aku langsung mengambil tas dan tak lupa kamera genggamku yang selalu kubawa kemana-mana. Kakak perempuanku lah  yang mengantarku di hari pertama ini.

Di Aula utama

                “...... Mari kita buat beberapa tahun kedepan menjadi penuh makna”, ucap Kepala sekolah panjang lebar.
“Aah anu..”. Tiba-tiba perempuan yang duduk disebelahku memanggil. Aku hanya menolehkan kepala “Apa?", ucapku padanya.
“Aku Kimura Yumi, untuk tahun kedepannya mohon bantuannya”, begitu ucapnya.
“Aku juga mohon bantuannya, namaku Shiroyama Yuka”, balasku.
“Yuka-chan.. “
“Yumi-chan..” . Dan kami pun mulai tertawa.

Selasa, 01 September 2015

Ringo ame-spoiler

Waayyy cerita bersambung keduaa
Holaaa, semoga g bosen  sama ceritanya ya..

Spoiler Cerita bersambung 2:

Judul     : Ringo ame (jgn d comment judulnya, ini hanya judul yang terpikirkan saat saya membaca manga)
Alur      : Maju
Tokoh   : Shiroyama Yuka, Kimura Yumi, dan banyak lagi :v
Sinopsis: Shiroyama Yuka, seorang gadis 16 tahun yang tinggal bersama orangtuanya. Ia merasakan pengalaman terpahit dalam hidupnya saat setahun setelah ia masuk SMA. Salah satu temannya mengajak untuk tinggal di rumahnya, dan sejak itu lah pengalaman yang tidak pernah ia duga sebelumnya pun terjadi.

Kalau penasaran silahkan tunggu rilisnya cerita bersambung yang kedua ini :v
Bye.....

Beautiful Exchange chapter 1

Konnichiwa.. lama tak jumpa :v (cielah kayak berapa tahun g ketemu aja)
maaf lama g nge rilis cerpennya

uda deh g usa lama lama
ini dia chapter 1 dari beautiful exchange

maaf kalau banyak pemilihan kata yang salah atau kurang berkenan ^^

CHAPTER 1


 “PRANG!!!”
“Mereka tengkar lagi? Itu Cuma hal kecil kan?”, ucap megumi. “.....”, “Hei!! Bisakah kau memperhatikanku sekali saja? Izumi!!”, ucap megumi sekali lagi. “Dan bisakah kau berhenti memperhatikan mereka?, itu urusan mereka, kenapa kau selalu ingin mencampurinya?”, balasku. Megumi pun terdiam.

2 hari telah berlalu

Megumi mengajakku membersihkan rumah saat orang tua kami bekerja. Megumi di lantai atas dan aku di lantai bawah.
“BRAKK!!”, “lantai atas!!”, dengan segera aku melihatnya.
            “Aduh...”,Aku melihat Megumi yang tertindh tumpukan surat milik Mama.
            “Sudah kubilang kau seharusnya berada di bawah”, ucapku
Sambil Megumi mencoba berdiri, aku mengambil satu surat, dan isinya... “Sudah kuduga hal ini akan terjadi pada akhirnya”, ucapku pelan.
            “Ada apa”, Megumi menarik surat yang kupegang. “Tak mungkin... tak mungkin hal ini terjadi”, ucap Megumi. Aku hanya bisa terdiam.

Sabtu, 30 Mei 2015

Pengorbanan Yang Tak Ternilai



Lima belas tahun yang lalu,di malam hari ibuku berjuang untuk melahirkanku,hanya agar aku dapat melihat indahnya dunia ini. Kakek dan ayah berusaha memberikan nama yang baik untukku, dan akhirnya mereka menamaiku “Shiina Azusa”. Sampai saat ini aku masih mencari alasan mengapa mereka memberikan nama itu padaku, namun, aku sangat berterima kasih karena mereka telah memberikan nama yang baik itu padaku.
Saat aku kecil,aku beda dengan gadis kecil lain atau teman seusiaku. Sejak dulu aku selalu menginginkan boneka seperti yang temanku tunjukkan padaku, tapi ibuku beranggapan barang itu tidak terlalu berguna bagiku. Aku terus merengek meminta ibuku membelikannya, tapi ibuku bilang agar aku tidak membuang uang untuk hal-hal yang tidak terlalu berguna.Bila datang ke rumahku, mungkin hanya akan ada beberapa boneka, dan itu pun pemberian saudara jauhku.
Seringkali kenakalanku dapat membuat ibu marah. Kadang aku membantah, memarahi, dan tidak menuruti apa perkataannya, namun ibu tidak pernah membenciku , bahkan ibu tetap mencantumkan namaku dalam setiap doanya. Ia tetap mencoba bersabar atas semua perlakuanku padanya.Saat aku beranjak remaja, aku mulai merasa bebas karena aku pikir aku bukan anak kecil seperti dulu. Kadang, perilakuku pun tidak sopan. Ibu berusaha bersabar lagi dan menasehati aku, kadang aku mendengarkannya, tetapi kadang juga tidak. Bila ibu menyuruhku membantunya, aku bukannya membantu tapi mengalihkan perintah itu kepada adikku. Ibu mencoba bersabar melihatku seperti itu. Ibu hanya berkata “kakak kan sudah besar, ayo dibantu”.
Kini aku sadar bahwa seorang ibu rela berkorban apapun demi melihat anaknya tersenyum bahagia. Nasehat dan kemarahannya terhadapku merupakan tanda kepedulian dan tanda sayangnya padaku. Dan ibu selalu berusaha agar anaknya mejadi anak-anak yang hidup pada jalan yang benar.Ibu tidak pernah meminta imbalan dari anak-anaknya. Semua kasih sayangnya dari dulu hingga sekarang bila di jumlah adalah GRATIS . Tapi kenapa anak-anaknya tidak pernah menyadari pengorbanan ibunya. Padahal pengorbanan seorang ibu tidak terbanding jumlahnya.