Lima belas tahun yang lalu,di malam hari ibuku berjuang untuk
melahirkanku,hanya agar aku dapat melihat indahnya dunia ini. Kakek dan ayah
berusaha memberikan nama yang baik untukku, dan akhirnya mereka menamaiku “Shiina
Azusa”. Sampai saat ini aku masih mencari alasan mengapa mereka memberikan nama
itu padaku, namun, aku sangat berterima kasih karena mereka telah memberikan
nama yang baik itu padaku.
Saat aku kecil,aku beda dengan gadis kecil lain atau teman
seusiaku. Sejak dulu aku selalu menginginkan boneka seperti yang temanku
tunjukkan padaku, tapi ibuku beranggapan barang itu tidak terlalu berguna
bagiku. Aku terus merengek meminta ibuku membelikannya, tapi ibuku bilang agar
aku tidak membuang uang untuk hal-hal yang tidak terlalu berguna.Bila datang ke
rumahku, mungkin hanya akan ada beberapa boneka, dan itu pun pemberian saudara
jauhku.
Seringkali kenakalanku dapat membuat ibu marah. Kadang aku
membantah, memarahi, dan tidak menuruti apa perkataannya, namun ibu tidak
pernah membenciku , bahkan ibu tetap mencantumkan namaku dalam setiap doanya.
Ia tetap mencoba bersabar atas semua perlakuanku padanya.Saat aku beranjak
remaja, aku mulai merasa bebas karena aku pikir aku bukan anak kecil seperti
dulu. Kadang, perilakuku pun tidak sopan. Ibu berusaha bersabar lagi dan
menasehati aku, kadang aku mendengarkannya, tetapi kadang juga tidak. Bila ibu
menyuruhku membantunya, aku bukannya membantu tapi mengalihkan perintah itu
kepada adikku. Ibu mencoba bersabar melihatku seperti itu. Ibu hanya berkata
“kakak kan sudah besar, ayo dibantu”.
Kini aku sadar bahwa seorang ibu rela berkorban apapun demi
melihat anaknya tersenyum bahagia. Nasehat dan kemarahannya terhadapku
merupakan tanda kepedulian dan tanda sayangnya padaku. Dan ibu selalu berusaha
agar anaknya mejadi anak-anak yang hidup pada jalan yang benar.Ibu tidak pernah
meminta imbalan dari anak-anaknya. Semua kasih sayangnya dari dulu hingga
sekarang bila di jumlah adalah GRATIS . Tapi
kenapa anak-anaknya tidak pernah menyadari pengorbanan ibunya. Padahal
pengorbanan seorang ibu tidak terbanding jumlahnya.