Selasa, 01 September 2015

Beautiful Exchange chapter 1

Konnichiwa.. lama tak jumpa :v (cielah kayak berapa tahun g ketemu aja)
maaf lama g nge rilis cerpennya

uda deh g usa lama lama
ini dia chapter 1 dari beautiful exchange

maaf kalau banyak pemilihan kata yang salah atau kurang berkenan ^^

CHAPTER 1


 “PRANG!!!”
“Mereka tengkar lagi? Itu Cuma hal kecil kan?”, ucap megumi. “.....”, “Hei!! Bisakah kau memperhatikanku sekali saja? Izumi!!”, ucap megumi sekali lagi. “Dan bisakah kau berhenti memperhatikan mereka?, itu urusan mereka, kenapa kau selalu ingin mencampurinya?”, balasku. Megumi pun terdiam.

2 hari telah berlalu

Megumi mengajakku membersihkan rumah saat orang tua kami bekerja. Megumi di lantai atas dan aku di lantai bawah.
“BRAKK!!”, “lantai atas!!”, dengan segera aku melihatnya.
            “Aduh...”,Aku melihat Megumi yang tertindh tumpukan surat milik Mama.
            “Sudah kubilang kau seharusnya berada di bawah”, ucapku
Sambil Megumi mencoba berdiri, aku mengambil satu surat, dan isinya... “Sudah kuduga hal ini akan terjadi pada akhirnya”, ucapku pelan.
            “Ada apa”, Megumi menarik surat yang kupegang. “Tak mungkin... tak mungkin hal ini terjadi”, ucap Megumi. Aku hanya bisa terdiam.

Malam saat mereka (orang tuaku) pulang ke rumah.

            “Kenapa papa dan mama tak memberitahu kami”, Megumi mengulangi perkataan itu berkali kali.
            “Megu.. kami memiliki masalah kami sendiri, kuharap kau mengerti”, ucap mama pada Megumi.
Megumi naik ke lantai atas, ke kamarnya dan membanting pintu. Sedangkan aku hanya diam di hadapan mereka. Mereka menyuruhku memilih akan tinggal bersama siapa. Dan karena aku tak dekat dengan mama, aku memilih papa. 
---oo0oo---

            “Kemana Izumi?”. “Dia akan bersama papa mulai sekarang”. Aku tak mau melanjutkan pembicaraan ini. Dengan segera aku bersiap pergi kesekolah.
            Teet...Teet...
“Tanaka Izumi pindah bersama ayahnya, kuharap pertemanan kalian selama ini tidak terputus”. Bu Mikata langsung melanjutkannya dengan pelajaran.
            Aku yang sekarang tidak seceria yang dulu lagi, guruku pun menjadi khawatir padaku. Akhirnya teman teman bersama-sama berusaha membuatku senang, aku menghargainya, aku senang memiliki teman seperti mereka, tetapi aku yang sekarang benar-benar merasa sendiri tanpa Izumi.
Kenapa? Kenapa hal ini terjadi?. Tuhan apa yang sebenarnya kau mau dari kami? Apa tujuanmu memisahkan kami seperti ini?.

Terima kasih telah membaca
Sampai jumpa di chapter berikutnya!!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar