Allo!!! Bonjour para pembaca
Malam ini mau post apa ya? jeng jeng jeng jeng, yak Beautiful Exchange chapter 3
Merci buat yang tetap membaca karyaku ini, yosh gak usah lama-lama, silahkan dibaca
Chapter
3
Matahari
menyinari mataku. Silau.. . “Ah.. dimana aku?”. Setelah melihat sekeliling aku
baru menyadari bahwa tadi aku jatuh pingsan dan mungkin ada yang membawaku ke
ruang kesehatan. Mungkin aku harus kembali ke kelas.
“Megu
kau sudah bangun, syukurlah..”
“Miko-chan!!,
kau benar-benar mengagetkanku, ada apa?”
“Aku
diijinkan menunggu kau sampai baikan,
yosh!! Sekarang.. kau boleh pulang”. Apa
lagi ini, kenapa harus disuruh pulang, apa aku terlihat sebegitu parahnya.
Pikirku dalam hati. “Pulang???”, ucapku dengan wajah yang tampak kebingungan.
“Mm!! Pulang, kau terlihat sangat pucat, pulang dan istirahatlah, besok kau
akan membaik, tenang saja guru sudah mengizinkanmu.
Eeehh
bukan masalah itu. apa aku harus pulang. Ini pengalaman pertamaku pulang
sebelum jam pelajaran berakhir. “Sudah sana, pulanglah!!”. Dan satu lagi anak
yang dari tadi memaksaku untuk pulang. “Oke, aku akan pulang, tolong buatkan
catatan untukku”, pesanku sebelum aku pulang. “Sip!!”, balas Miko-chan.
--oo0oo—
Jalanan
tampak ramai dengan orang yang hendak bekerja. Mama nanti akan pulang telat,
mungkin aku harus ke supermarket. Di perjalanan itu pun hal yang tak pernah aku
duga terjadi. Seseorang yang barusan berpapasan denganku itu..
Tunggu.. tadi itu..., “Izumi!!!”, ucapku
dengan keras untuk meyakinkan bahwa aku tak salah orang. Orang itu pun
berhenti.
“Apa?”.
Suaranya.. Kata-kata dinginnya.. Dan cara bicaranya yang sudah lama tak pernah
kudengar pun dapat kudengar sekarang. “Izumi, kenapa kau bisa ada disini?”,
tanyaku. Alis Izumi pun naik, “Bukan urusanmu”. “Kau tak ingin pulang? Apa kau
tak merasa kangen pada Mama dan aku Izumi? Kau tak menganggapku sebagai
saudaramu lagi?”, ucapku lirih sambil menangis tersedu-sedu.
Mata
Izumi berkaca-kaca, hidungnya mulai memerah. Ia mungkin menahan tangisnya.
Tanpa menjawab perkataanku, ia berlari menjauh dariku. Jauh.. sampai menghilang
di barisan gedung dan pertokoan. Kenapa.. kenapa kau menjauh..
Setelah
itu aku mengurung niatku untuk pergi ke supermarket. Aku memilih pulang dan memikirkan
apa yang terjadi sampai Izumi datang kesini. Dari jendela ruang tengah, aku
bisa merasakan hembusan angin yang kuat menerpa diriku. Aku tak menutup jendela
maupun mengambil sesuatu yang bisa menghangatkanku, aku tetap menatap sungai
kecil yang kulihat dari jendela seakan-akan tubuhku tak dapat lagi bergerak.
Kaku.. aku terus memikirkannya sampai
rasanya pikiranku berhenti bergerak.
BRAKK..
suara tas yang terjatuh dan langkah kaki yang semakin mendekati diriku yang
terus menatap sungai di luar jendela itu. “Megumi, kau bisa kedinginan,
setidaknya ambillah jaket”, Mama.. ternyata itu Mama. “Megumi!!, kau dengar
Mama? Apa yang terja-,” . “Ma.. Izumi-, Izumi ada di kota ini sekarang”, ucapku
pelan. “Haah?? Izumi?”, ucap Mama yang sepertinya terdengar tak terlalu
mengerti maksudku.
“APA MAMA TAHU KENAPA IZUMI DATANG KE
SINI?”.
See you in the next chapter..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar